N’GOLO KANTE : ANAK YATIM PEMULUNG SAMPAH, HINGGA PEMULUNG UANG

Suatu kisah inspiratif dari seorang Pemain Bintang Sepak Bola Dunia asal Prancis, yaitu N’Golo Kante. Siapa sangka Kante bisa menjadi seorang Pemain Sepak Bola Dunia dengan nilai bayaran yang begitu fantastis dan menjadikannya sebagai salah satu Pemain Sepak Bola terkaya di dunia. Namun, perjalanan Kante menjadi seorang bintang Sepak Bola tidak semudah yang dipikirkan oleh banyak orang.
Kante adalah Anak Sulung dari pasangan Mr. Late dan Mrs. Kante, lahir pada tanggal 29 Maret 1991, di Paris, Prancis. Dan dibesarkan di distrik Rueil Malmasion, daerah pinggiran kota kecil padat penduduk. Sejak lahir, Kante harus menerima kenyataan hidup terlahir dari keluarga yang miskin dan sedihnya lagi ia harus menerima takdir Tuhan menjadi anak yatim sejak ia berumur 11 tahun yang membuatnya harus hidup sebagai seorang anak yatim bersama ibunya.
“MEMULUNG DAN BERLATIH”
Hidup miskin menuntut Kante untuk meninggalkan masa kanak-kanak yang identik menghabiskan waktu untuk bermain, Kante juga harus meninggalkan kehidupan masa remaja layaknya remaja pada umumnya. Sejak kecil Kante menjadi pemulung untuk membantu ekenomi keluarganya, ia harus meninggalkan rumah sejak pagi hari dan kembali di malam hari, berjalan dengan jarak tempuh yang jauh menyusuri sudut-sudat kota prancis, masuk restoran ke restoran lainnya, bukan untuk membeli makanan, tetapi mengambil sisa-sisa sampah makanan untuk dikumpulkan dan dijual kembali di perusahaan daur ulang.
Ada satu momen yang membuat kante mendapat penghasilan lebih, yaitu pada saat Piala Dunia Sepak Bola Tahun 1998 yang diadakan di Negara Prancis. Banyaknya wisatawan yang datang ke Prancis untuk menyaksikan Piala Dunia sekaligus mendukung negera meraka secara langsung di Stadion. Kante juga ada di Stadion, namun bukan sebagai pemain bola, dan juga bukan sebagai penonton, melainkan sebagai pemulung sampah, ia mengumpulkan banyak sampah-sampah dari para turis yang berdatangan di Stadion.
Sampah yang ia kumpulkan pada saat momen itu, merupakan sampah yang paling banyak yang ia dapatkan dan mendapatkan penghasilan yang menurutnya lebih besar daripada biasanya. Dan di momen ini juga, ternyata membuat kante memiliki semangat hidup yang tinggi. Kemenangan Prancis pertama kali dalam sejarah dunia sepak bola telah menginspirasi Kante Si Bocah Kecil berumur 7 Tahun yang menjadi pemulung sampah di Stadion untuk menjadi seorang pemain bola dunia.
Di umur 8 Tahun, Kante mencoba menyalurkan bakatnya dengan berlatih di Sekolah Sepak Bola (SSB) JS Suresnes yang berada di kota tempat tinggalnya. Postur tubuh kecil dan kurus, kante sempat diragukan oleh pelatih dan siswa “SSB” lainnya. Akan tetapi, Kante mampu menjawab bahwa keraguan pelatih dan rekan-rekannya adalah salah, ia mampu bermain selama 90 menit sebagai seorang gelandang serang, berduel dengan lawan yang berpostur besar, dan menjadi salah satu pemain penting dalam timnya.
Di tahap ini, Kante mulai membagi waktu berlatih sepak bola dan memulung sampah, ia menyadari betul jika ia tidak membantu keluarganya memulung sampah maka ia dan keluarganya akan kesulitin memenuhi hidup mereka. Ketika Kante berumur 11 Tahun atau sejak tahun 2002 ayahnya meninggal dunia. Hal ini tentunya membuat situasi ekonomi keluarga Kante semakin sulit, namun kepergian ayahnya tidak membuat Kante kehilangan arah hidup, dan juga tidak kehilangan motivasi hidup. Kante menjadi tulang punggung bagi keluarganya sejak umur 11 Tahun, bekerja lebih keras memulung sampah untuk membantu kebutuhan adik dan ibunya yang hanya bekerja sebagai asisten rumah tangga.
“SEPAK BOLA”
Kante begitu yakin, satu-satunya potensi terbaik dalam dirinya hanya bermain sepak bola dan menjadi pemain profesional yang bisa mendapatkan banyak uang dan dapat mengeluarkan keluarganya dari kemelut kemiskinan. Motivasi hidup yang begitu tinggi, etos kerja yang tidak ada kata lelah, Kante selalu mengasah bakatnya sebagai pemain bola. Pada suatu momen, Kante membawa timnya meraih juara pada turnamen sepak bola dan Kante terpilih sebagai salah satu Pemain terbaik di turnamen yang diadakan.
Setelah menjuarai turnamen sepak bola, Asissten Pelatihnya (Pierre Ville) memutuskan untuk mendaftarkan Kante di Akademi Klub Sepak Bola Profesional Prancis, yaitu US Boulogne sebuah klub divisi bawah. Dan dari sinilah titik awal cerita lahir seorang Bintang Baru Sepak Bola Dunia bernama N’GOLO KANTE.
Cukup 2 Tahun untuk Kante dipanggil ke Tim Senior US Boulogne, dan hanya satu musim bermain dengan Tim Senior US Boulogne selanjutnya Kante diminati Klub Liga 1 Prancis SM Caen yang merekrutnya dengan bebas transfer. Permainan Kante semakin meningkat dan impresif, sehingga membuat klub papan bawah Liga Inggris jatuh hati padanya, yaitu Leicester City yang membelinya dari SM Caen seharga 5,6 Juta Pounds atau setara dengan 108 Miliar Rupiah.
Sebelum ke Leceister City, dunia sepak bola belum begitu mengenal Kante. Kante dikenal oleh khalayak sepak bola setelah bermain dengan Leicester City, dan lebih mengejutkan lagi ia membawa Leicester City menjadi Juara Liga Inggris, peran Kante sangat besar sebagai pemain gelandang serang dan sangat indah ditonton. Hal ini membuat seorang legenda sepak bola Prancis Marcel Desailly memberikan pujian kepadanya dengan kata lelucon “71% bumi ditutupi oleh air, sisanya ditutupi oleh Kante”.
Setelah juara dengan Leicester City, Kante memiliki nilai pasar yang tinggi dan menjadi rebutan banyak klub-klub raksasa eropa. Untuk mendapatkan Kante, Chealsea berani membelinya dengan harga yang besar, yaitu 32 Pounds atau setara dengan 625 milliar rupiah. Bersama Chealsea, Kante lagi-lagi membuat heboh jagat sepak bola dunia ia mampu membawa Chealsea menjadi Juara Liga Inggris dan menjadi pemain terbaik Liga Inggris.
“JUARA DUNIA”
Yang dulunya Kante hanya sebagai pemulung di Stadion saat Timnas Prancis Juara Dunia pertama kali tahun 1998. Kali ini Kante sebagai pelaku sejarah, ia membela Timnas Prancis dan menjadi juara dunia yang diselenggarakan di Rusia pada tahun 2018.
Tentu jika melihat ke belakang, Kante tidak menyangka kehidupannya bisa seperti itu yang membuatnya dikenal di seluruh dunia. Namun dengan melihat motivasi hidup yang tinggi, etos kerja yang luar biasa oleh Kante, kiranya sangat pantas ia memiliki masa depan yang cemerlang dan kehidupan yang sangat baik.
Dari Kante kita bisa memetik pelajaran yang bernilai, terlahir dari keluarga miskin bukanlah takdir mutlak, perlu usaha yang sungguh-sungguh untuk keluar dari kemiskinan. Kante sekarang bisa memiliki banyak fasilitas yang lebih dari cukup, itu karena ia berani menunda kesenangan saat ia masih kanak-kanak.